“Makanya kita juga kan ada melatih mereka yang hanya jualan online. Rata-rata yang jualan online ini memang kreatif dan punya kemauan. Kita undang narasumber di sana yang bisa mengajarkan mereka untuk meningkatkan nilai jual barang,” katanya.
Sayangnya beberapa kendala UMKM binaan adalah tidak bisa mengajukan pinjaman tanpa bunga. Ia menjelaskan itu dikarenakan beberapa UMKM tersebut sudah terikat dengan bank dan pinjaman di luar pemkot.
“Salah satu syarat untuk mengajukan pinjaman tanpa bunga itu kan gak boleh terikat dengan bank lain. Artinya dia tidak ada pinjaman di bank lain. Tapi memang rata-rata UMKM ini sudah punya pinjaman,” katanya.
Diketahui, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, pemkot saat ini masih membuka program pinjaman tanpa bunga untuk seluruh pengusaha atau UMKM di Kota Tapis Berseri.
Bekerja sama dengan BRI, pemkot mengatakan UMKM di Bandar Lampung dapat mengajukan pinjaman sebesar Rp25-50 juta tanpa agunan. Kemudian pemkot akan mensubsidi bunga pinjamannya sehingga seolah masyarakat mendapat pinjaman modal tanpa bunga.
“Dari mulai koperasi, pedagang kelontongan, pokoknya semuanya Insya Allah kita bantu dengan pinjaman tanpa bunga. Kalau pedagang UMKM ada onlinenya kita akan bantu promosikan juga,” kata walikota perempuan pertama di Bandar Lampung ini. (dka)