Dari upaya yang dilakukan, tahun 2023 tanam padi pada periode Oktober 2022 sampai dengan Juni 2023 sudah mencapai 503.171 hektar, meningkat 7.973 hektar dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 yaitu sebesar 495.198 hektar.
Tak hanya itu, juga dilakukan peningkatan koordinasi dengan instansi/OPD terkait terutama dalam sistem pengairan guna mendukung perluasan areal tanam padi. Tersedianya air dari bendungan Sekampung System bisa memberikan kontribusi peningkatan areal tanam padi sekitar 17.000 hektar, dan kedepan akan dioptimalkan bendungan Marga Tiga yang berdampak pada areal pertanaman padi seluas 15.000 hektar, serta ketersediaan embung sejumlah 43 unit.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa semua yang menerima penghargaan telah dinilai sukses memberikan peran dalam Pembangunan Pertanian dan Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian.
“Selamat dan sukses atas penghargaan yang telah diterima. Jangan berhenti terus berkarya untuk kemajuan Indonesia, agar Negara Republik Indonesia dapat terus dipandang besar dimata dunia, terima kasih atas sumbangsih nyata untuk Indonesia, ujar Wakil Presiden.
Wapres mendorong mitigasi komprehensif dan kolaboratif untuk mengatasi ancaman krisis pangan akibat fenomena El Nino.
Hal itu, harus disikapi seluruh stakeholder mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan ancaman El Nino membuat wilayah Indonesia lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
Selama dua tahun terakhir, lanjutnya, sektor pertanian membuktikan mampu menjadi bantalan ekonomi di tengah kompleksitas pemulihan pasca pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim ekstrem, dan peningkatan ketegangan geopolitik internasional.
"Ketangguhan sektor pertanian makin diuji dengan adanya ancaman krisis pangan akibat El Nino, sehingga mesti ada upaya mitigasi risiko secara komprehensif dan kolaboratif," kata Wapres.