“Kebanaran tujuannya kebaikan bila tanpa sesuatu yang diorganisir, bisa kalah dengan kebatilan yang diorganisir. Perjuangan kita ini benar di jalan yang benar. Tapi kalau nggak diorganisir bisa kalah dengan kebatilan yang diorganisir, maka jangan sampai membiarkan al haqqu kalah dengan al batilu, maka harus kompak binniraam,” tegasnya.
Dalam menatap Pemilu 2024, Nunik menyampaikan pesan dan amanat dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Dia mengatakan secara nasional pada pemilu 2019 PKB agak terbelah, namun tidak dengan kondisi di Lampung.
“Meskipun tidak begitu, pilkada juga agak bikin suasana anget-anget terbelah. Maka salah satu yang menjadi titipan adalah mengingatkan keluarga besar untuk 2024 apapun yang terjadi tidak boleh ummat, ulama dan kiyai tidak boleh terpecah. Kita tetap harus kompak Bersatu,” ujar Pentolan PKB yang juga Wakil Gubernur Lampung ini.
Nunik menegaskan bahwa makna dari kekompakan itu tidak hanya secara verbal melainkan juga secara esensial. Dengan kata lain jangan sampai karena pemilu memicu perselisihan antar sesama.
“Keluarga besar NU terkhusus didalamnya ada kader PKB harus hadir di tengah-tengah kesulitan dan persoalan-persoalan masyarakat. Utamanya panggilan kemanusiaan, jangan sampai kader NU menjalani persoalan hidupnya sendirian,” ujarnya.
Sementara Ketua PCNU Kabupaten Lamung Selatan H. Nur Mahfud secara eksplisit dalam mukaddimahnya mengajak barisan kyai dan santri di Lampung Selatan kompak.
“ Cuma dapat120 ribu suara dari mata pilih 800 ribu sekian, maka harus kompak dan Bersatu. 2024 PKB bukan Cuma 4 kursi, targetnya minimal 12 kursi. Setiap dapil minimal 2 kursi, karena banyak sekali warga NU Lampung Selatan,” ujar H. Nur Mahfud yang diketahui istrinya maju mencaleg dari PKB.
Mahfud bilang kader di Lampung Selatan harus fokus di pemilu legislatif sehingga kader terbaiknya dapat berjuang dan memperjuangkan kemaslahatan masyarakat luas. “ Kader terbaiknya juga harus ada yang di eksekutif,” ujarnya.