BANDAR LAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER - Asisten Perekonomian & Pembangunan, Kusnardi, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro (secara virtual), di Ruang Command Center Lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (24/07).
Dalam Rakor tersebut, Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto menyebutkan, inflasi nasional pada bulan Juni 2023 sebesar 3,52% (yty) atau 0,14% (mtm). Adapun kelompok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman, tembakau.
Direktur Statistik Harga BPS mengungkapkan, komoditas beras terus mengalami kenaikan harga sejak Juli 2022 hingga Juni 2023, namun kenaikannya mulai mengalami perlambatan pada beberapa bulan terakhir.
Windhiarso Putranto juga menjelaskan, komoditas yang berpotensi mengalami inflasi Juli 2023 yaitu komoditas pangan dengan faktor musiman secara historis (telur ayam ras, daging ayam ras, canai merah, cabai rawit). Kemudian komoditas tarif sekolah juga cenderung terjadi pada tahun ajaran baru (Juli - September). Selain itu juga komoditas yang terdampak faktor libur panjang karena kenaikan permintaan (transportasi, makanan-minuman jadi).
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan Agung Suganda dalam kesempatannya menjelaskan, secara nasional, ketersediaan 12 pangan pokok Januari - Desember mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, walau masih ada beberapa komoditas pangan yang perlu diimpor.
Untuk stabilisasi harga dalam rangka pengendalian inflasi, Agung Suganda mengatakan bahwa perlu dilakukan penguatan logistik dan distribusi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit.
Sementara itu, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro kembali mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo kepada seluruh Kepala Daerah agar selalu melakukan pemantauan pasokan barang dan stabilitas harga untuk mengendalikan inflasi.
"Terutama bahan pokok, karena menjaga keseimbangan itu yang tidak mudah," kata Presiden Joko Widodo. (Rls/npt)