BANDARLAMPUNG - Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menggelar workshop diseminasi hasil program WASH in HCF (water, sanitation and hygiene in healthcare facilities) Kota Bandarlampung dan Metro di Hotel Horison, Rabu (24/8).
Kegiatan tersebut diikuti oleh dinas kesehatan kabupaten kota di Provinsi Lampung.
Direktur YKWS, Febrilia Ekawati mengatakan, program WASH in HCF atau air, sanitasi dan kebersihan lingkungan pada faskes telah berjalan sejak Maret 2021 hingga saat ini. Program tersebut pertama di Indonesia.
Menurutnya, di Kota Bandarlampung ada lima puskesmas yang menjadi percontohan atau implementasi program, yakni Puskesmas Kedaton, Panjang, Kemiling, Pasar Ambon dan Kota Karang. Sementara di Kota Metro ada 4 puskesmas, yakni Puskesmas Banjarsari, Iring Mulyo, Margorejo dan Mulyojati.
\"Harapannya melalui program ini bisa diimplementasikan bukan hanya faskes tapi juga di kantor pelayanan publik. Serta bisa diimplementasikan di kebupaten lainnya,\" kata dia saat ditemui di lokasi acara tersebut, Rabu (24/8).
Sementara itu, Staf Bidang Kesehatan Masyarakat Diskes Provinsi Lampung, Epi Basuki mengungkapkan, akan melaporkan ke pimpinan agar bisa diperluas ke kebupaten lainnya.
\"Karena masalah air dan sanitasi sangat penting untuk menunjang masyarakat sehat, tentu akan ada respon positif dari pimpinan untuk segera mungkin diimplementasikan ke kebupaten lainnya,\" ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung, Rizaldi mengatakan, pihaknya bersama pemerintah konsen terhadap pembangunan sanitasi. Terbukti 2023, telah dianggarkan perbaikan sanitasi.
\"Pada APBD 2023 kami menganggarkan dana untuk perbaikan sanitasi. Begitu juga kesehatan dianggarkan lebih besar dari lainnya. Ini bentuk komitmen kita,\" tegasnya. (dka)