Almarhum Tarmizi Maherat Terakhir Dikabarkan Urus Usaha Beras dan Jemput Istri ke Liwa

Selasa 28-06-2022,06:16 WIB
Reporter : Redaksi Lampung Newspaper
Editor : Redaksi Lampung Newspaper

LAMPUNG TENGAH - Mayat pria tanpa identitas diduga korban penganiayaan ditemukan membusuk tertutup dedaunan kering, di Bukit Danau Bekri, Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri,  Lampung Tengah, pada Sabtu (25/6) menjelang petang, belakangan diketahui bernama Tarmizi Maherat bin Maherat Hamid merupakan kelahiran Rajabasa, 27 Mei 1968. Warga Jalan Pramuka, Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandarlampung itu diketahui merupakan seorang pengusaha papan bunga ATM Floris, cucian mobil, penginapan, dan organ tunggal. Berdasarkan sumber Lampung Newspaper, dikabarkan korban menjenguk istrinya di Liwa. Korban menggunakan mobil Fortuner dan membawa uang banyak. \"Uang itu buat usaha beras di Liwa, bersama istrinya yang baru,\" ungkap sumber yang enggan identitasnya dipublikasi, Senin (27/6/2022). Menurutnya, keluarga korban, hingga kini belum mengetahui secara pasti apa penyebab korban sampai mengalami kondisi memprihatinkan seperti itu. \"Kabar terakhir, sih. Almarhum Tarmizi ini sudah jalan mau pulang ke Bandarlampung, bersama istrinya, sayangnya istrinya pun sampai saat ini belum juga bisa dapat dihubungi,\" bebernya. Berdasarkan pantauan, rumah duka dipenuhi dengan papan bunga ucapan duka cita. Korban yang sebelumnya diotopsi di Lampung Tengah, kemudian disemayamkan di TPU Rajabasa sekira pukul 20.00 WIB. Camat Rajabasa, Hendry Satria Jaya membenarkan jika Tarmizi Maherat merupakan warganya. \"Iya benar, almarhum warga Rajabasa Nunyai. Selain itu, almarhum juga ketua RT yang aktif dan terkenal baik hubungannya dengan warga sekitar,\" kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin. Hendry mengungkapkan, Tarmizi Maherat merupakan Ketua RT 02 Lk I Kelurahan Rajabasa Nunyai dan juga salah satu tokoh pemuda di wilayah tersebut. \"Orang tuanya juga merupakan salah satu tokoh adat, almarhum juga tokoh pemuda. Memang dikenal baik dan bermasyarakat, jadi kami sangat kehilangan,\" tambahnya. \"Kami berharap semoga polisi segera dapat mengungkap apa penyebab dari meninggal almarhum ini,\" tutupnya. Sebelumnya diberitakan, mayat pria tanpa identitas diduga korban penganiayaan ditemukan membusuk tertutup dedaunan kering, di Bukit Danau Bekri, Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri,  Lampung Tengah, pada Sabtu (25/6) menjelang petang. Ciri-ciri korban berusia 30 tahun berkaos dalam warna hitam dan celana dalam warna merah muda (pink), berambut panjang, memakai jam tangan warna putih list item, itu ditemukan tertutup tumpukan sampah daun kering dan hanya terlihat kedua kaki dan tangan yang sudah memutih seperti boneka. Pada sekujur tubuh ada luka lebam dibagian mata sebelah kanan, luka lebam di bagian leher dan bagian wajah hancur nyaris tak terlihat. Aparat kepolisian membawa korban ke RSUD Demang Sepulau Raya, Kabupaten Lampung Tengah dan sampai hari ini belum ada keluarga yang datang melihat. Kasatreskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas mengungkapkan via HP penemuan mayat ditemukan  Ujang (40) warga Danau Bekri, Kampung Sinar Banten, Kecamatan saat  mencari kayu bakar. ”Ada warga sedang mencari kayu bakar melihat sesuatu tertutup sampah dedaunan kering, terlihat hanya kaki dan tangan yang sudah terlihat putih. Dikira itu patung boneka, kaya patung yang dipajang di toko baju. Ternyata mayat laki-laki,” ujarnya. Ujang melapor kepada Ketua RT yang kemudian menghubungi polisi sehingga kami langsung ke TKP. Lanjut AKP Edi Qorinas, pihaknya saat ini terus berupaya mengungkap kejadian. Dia menyebutkan, adapun korban merupakan warga Rajabasa, Bandarlampung. \"Sudah (diketahui identitasnya, red). Nanti saja, ya. Mohon doa segera ungkap,\" ringkasnya saat dikonfirmasi Lampung Newspaper, kemarin malam. (dka/asw/apr)

Tags :
Kategori :

Terkait