Genia Visinema Hadirkan Film Berbahasa Lampung “Rindu Arini”

Rabu 05-02-2025,20:34 WIB
Reporter : Aprohan Saputra
Editor : Aprohan Saputra

BANDARLAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER.COM – Dalam upaya melestarikan bahasa daerah yang semakin tergerus modernisasi, rumah produksi Genia Visinema resmi mengumumkan produksi film layar lebar “Rindu Arini”, sebuah film yang menghadirkan dialog dalam bahasa Lampung sebagai upaya memperkuat identitas budaya. 

Disutradarai oleh Rizqon Agustia Fahsa, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang unik dengan lebih dari separuh dialog menggunakan bahasa Lampung. Dengan durasi 120 menit, “Rindu Arini” tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi sekaligus bentuk apresiasi terhadap warisan budaya daerah. 

Film ini mengisahkan perjalanan Arini (10 tahun), seorang gadis kecil yang merindukan kedua orang tuanya yang telah lama merantau ke Jakarta. Dengan harapan bisa menyusul mereka, Arini berusaha mengumpulkan uang untuk ongkos perjalanan ke ibu kota. Dalam perjuangannya, ia membantu Abah Musa (60 tahun), seorang penjual soto legendaris di kampungnya. 

Melalui kisahnya, film ini menampilkan realitas kehidupan masyarakat Lampung dengan semangat gotong royong, kerja keras, serta nilai kekeluargaan yang masih kuat. “Rindu Arini” diharapkan mampu menginspirasi penonton untuk lebih menghargai bahasa daerah dan tradisi leluhur. 

Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris berbakat, di antaranya Humaidi Abas yang memerankan Abah Musa dan Adzkia Ayuandira sebagai Arini. Chemistry antara keduanya diharapkan mampu menyampaikan pesan emosional yang kuat kepada penonton. 

Selain itu, produksi film ini juga mendapat dukungan dari sejumlah tokoh, di antaranya Deddy Sulaimawan, Parles, Gilang Robbani, dan Ulil Amri MB. Keterlibatan berbagai pihak dalam proyek ini menunjukkan bahwa pelestarian bahasa daerah bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan usaha kolektif yang membutuhkan perhatian luas. 

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak bahasa daerah di Indonesia mengalami penurunan jumlah penutur akibat globalisasi. “Rindu Arini” hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap fenomena ini. Film ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali kebanggaan masyarakat terhadap bahasa ibu mereka, khususnya bahasa Lampung. 

Film ini dijadwalkan tayang dalam waktu dekat di berbagai bioskop dan platform pemutaran film. Kehadirannya diharapkan menjadi momentum bagi generasi muda untuk lebih aktif menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebagai rumah produksi, Genia Visinema dikenal dengan komitmennya dalam menghadirkan film-film berkualitas dengan muatan budaya lokal yang kuat. Beberapa karya sebelumnya antara lain Ayudia dan Jalan Pulangnya, Sukmailang, Hikayat Pendekar Khakot, dan Patok Tenda Raimuna.

Dengan pengalaman panjang dalam industri kreatif, Genia Visinema terus berupaya menyajikan film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki nilai edukatif dan sosial. 

Sutradara Rizqon Agustia Fahsa menegaskan bahwa film bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat untuk menyuarakan isu-isu penting, termasuk kepunahan bahasa daerah. 

“Saya ingin menghadirkan sebuah kisah yang dekat dengan kehidupan masyarakat Lampung—cerita yang sederhana, tetapi bermakna. Arini adalah simbol dari banyak anak di luar sana yang berjuang menghadapi keterbatasan, tetapi tetap memelihara harapan,” ujar Rizqon. 

Lebih lanjut, Rizqon menjelaskan bahwa penggunaan bahasa Lampung dalam film ini merupakan langkah berani yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kecintaan masyarakat terhadap bahasa daerah. 

“Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga identitas. Ketika bahasa mati, kita kehilangan lebih dari sekadar kata-kata; kita kehilangan sejarah, kebijaksanaan, dan cara pandang hidup yang diwariskan turun-temurun,” tambahnya. 

Dengan dukungan banyak pihak, “Rindu Arini” diharapkan tidak hanya menjadi tontonan yang menghibur, tetapi juga bagian dari gerakan pelestarian bahasa dan budaya Lampung.

Tags :
Kategori :

Terkait