METRO, LAMPUNGNEWSPAPER- Dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Metro saat ini, diduga telah menimbulkan gelombang konflik antar pendukung, di antara penyebabnya adalah maraknya pemberitaan dan postingan di sosial media (Sosmed) yang bersifat provokatif.
Menanggapi hal itu, Calon Walikota Metro Bambang Iman Santoso menekankan kepada seluruh pendukung Maju Bersama Bambang-Rafieq (Mubaraq) agar tidak terprovokasi oleh pemberitaan serta postingan di Sosmed, dan tetap menjaga kondusifitas selama proses tahapan Pilkada berlangsung.
"Dari awal, saya selalu mengingatkan kepada orang-orang yang ada di tim pemenangan Mubaraq agar tetap menggunakan cara-cara santun dalam menanggapi segala sesuatu yang menyangkut proses ini. Karena, saya berkeyakinan, bahwa yang dibutuhkan untuk membangun Metro ialah menciptakan keselarasan berpikir di masyarakat. Bukan sebuah hinaan, fitnah, dan caci maki yang membuat perpecahan di masyarakat," kata Bambang, Senin, 28 Oktober 2024.
BACA JUGA:Hari Jadi Humas Polri ke-73, Polres Lampung Utara Gelar Bhakti Sosial Donor Darah
Bambang berharap, adanya pilihan pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada Kota Metro bisa menjadi sarana sebagai ruang untuk bertarung ide gagasan.
"Salah satu konsep demokrasi adalah pertarungan gagasan. Jangan sia-siakan dan jangan merusak momentum demokrasi ini dengan hal-hal yang dapat menyulut amarah di masyarakat, sehingga hilang esensi demokrasi-nya. Saat ini adalah kesempatan baik bagi masyarakat secara langsung bisa terlibat ke dalam implementasi demokrasi," tuturnya.
"Selain itu, adanya perbedaan pilihan merupakan sesuatu yang sifatnya wajar. Karena, dari pilihan-pilihan itu bisa menjadi pemantik bagi hidupnya ruang diskusi yang konstruktif--sebagai proses lahirnya sebuah kepemimpinan yang ideal," lanjut Bambang.
Selain itu, ujar Bambang, dirinya juga selalu terbuka dengan kritik-kritik yang sifatnya membangun dari masyarakat.
"Jika kritik dimaknakan tak cinta, artinya secara tidak langsung saya telah menutup diri dari kebaikan," ujarnya.
"Justru lewat kritik, kita bisa tahu di mana letak masalah dan segera muhasabah (introspeksi) diri lalu berbenah. Itulah yang paling dibutuhkan untuk membangun sebuah kota yang ideal. Bukan pujian," kata Bambang.
Meski begitu, Bambang mewakili Mubaraq meminta maaf jika masih ada yang berkeyakinan bahwa kegaduhan yang timbul disebabkan pendukung Mubaraq.
BACA JUGA:Tanah Warisan di Serobot Warga Kotabumi Lapor Polisi.
"Jika ada pihak-pihak yang masih berkeyakinan bahwa penyebab masalahnya adalah pendukung Mubaraq, saya mohon maaf. Anggaplah itu murni kelalaian saya karena gagal mengorganisir tim yang ada di Mubaraq," kata Bambang.
"Kita sudah lakukan yang terbaik, jika ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Saya pun manusia biasa yang penuh dengan keterbatasan, artinya; dalam tahapan Pemilu ini juga, banyak terdapat hal-hal yang berada di luar kendali saya," pungkas Bambang. (Red)