Water Station Tanjungkarang, Layak Untuk Dikonsumsi

Jumat 11-10-2024,17:09 WIB
Reporter : Deka Agustina Ramlan
Editor : Deka Agustina Ramlan

BANDARLAMPUNG - Sejak Juli tahun 2022, KAI Divre IV Tanjungkarang sudah menyediakan water station di Stasiun Tanjungkarang. Dengan menggunakan teknologi Hydrogen Water Purifier, water station dapat digunakan penumpang kereta api secara gratis. Tentunya, water station ini sudah layak untuk dikonsumsi, dan secara berkala filter dalam Water Purifier diganti. Serta dilakukan pengujian laboratorium setahun dua kali.

 

“Pada bulan September lalu, Water Station Stasiun Tanjungkarang sudah mendapatkan hasil pengujian dari Syslab. Dimana dari hasil uji tersebut, air minum di water station, layak untuk dikonsumsi," ujar Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari. 

 

Ditambahkan oleh Zaki, pengujian yang dilakukan oleh Syslab dimulai 19 Agustus hingga 2 September 2024, dan mengacu pada Permenkes RI No. 2 Tahun 2023 Parameter Wajib Air Minum. 

 

“KAI berkomitmen tidak hanya sekedar menyediakan air minum, namun juga air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api. Kualitas air minum pada fasilitas drinking water station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu yang diuji,” jelas Zaki.

 

Lebih detail Zaki menjelaskan, parameter-parameter uji kualitas air minum pada water station antara lain parameter mikrobiologi (E. Coli dan Total Bakteri Coliform), parameter fisik (Suhu, Total Dissolved Solid, Kekeruhan, Warna, dan Bau), parameter kimia (Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Arsen, Kadmium, Timbal, Fluorida, dan Aluminium), serta parameter kimia tambahan (Total Kromium, Tembaga, Seng, dan Nikel). 

 

“Adanya fasilitas water station ini, tersebut merupakan dukungan KAI untuk mengurangi penggunaan botol plastik sebagai salah satu langkah untuk mencapai net zero emission (NZE),” terang Zaki.

 

Zaki melanjutkan, dalam sehari, rata-rata terdapat lebih dari seribu penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanjungkarang. Coba bayangkan dari seribu penumpang ini masing-masing membawa 1 botol minuman kemasan, akan terdapat berapa banyak sampah botol plastik.

 

Zaki mengajak kepada penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanjungkarang untuk mulai membiasakan diri membawa botol isi ulang atau tumbler non-plastik sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik. Langkah ini sejalan dengan komitmen KAI untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. 

 

“Melalui Water Station, kami ingin mendorong penggunaan tumbler untuk mengurangi ketergantungan pada botol plastik sekali pakai yang sulit terurai. Kami ingin memperkenalkan bahwa sektor transportasi termasuk KAI juga berperan aktif dalam melindungi lingkungan,” ajak Zaki.

 

“Dengan tersedianya Water Station di berbagai stasiun kami berharap para penumpang lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan membawa tumbler. Hal tersebut otomatis akan mengurangi sampah plastik dari botol minuman sekali pakai,” tutup Zaki. (rls) 

Tags :
Kategori :

Terkait